Perkawinan Pade Gelahang
Perkawinan Pada Gelahang adalah salah satu sistem perkawinan di Bali yang berbeda dari biasanya karena baik suami maupun istri bertindak sebagai Purusa. Perkawinan Pada Gelahang tidak bertentangan dengan Adat Bali maupun Ajaran Agama Hindu. Adapun dampak secara nyata dari sistem perkawinan ini yaitu: pasutri memiliki beban ganda dalam melaksanakan kewajiban dalam Desa Pakraman seperti ayah-ayahan di pura, banjar, dll. Jika pasutri hanya memiliki satu anak, maka beban anak akan berlipat ganda apalagi anak tersebut akan menikah. Meskipun sistem perkawinan Pada Gelahang baru popular di kalangan masyarakat Bali, namun sistem perkawinan ini ternyata sudah dikenal sejak dahulu dalam sistem kehidupan sosial masyarkat Bali. Hal ini karena fenomena nak tunggal tidak hanya terjadi pada masa modernisasi seperti saat ini, tapi sudah ada sejak zaman dulu kala. Menurut penelitian yang dilakukan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Udayana, Prof Wayan P. Windia, tercatat perkawin