Posts

Showing posts from December, 2017

Subak di Bali

Image
A. Apa Itu Subak? Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.   B. Revolusi Hijau Sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima pengharga

Piodalan Rambut Sedana

Image
Piodalan atau upacara yadnya Rambut Sedana adalah untuk memperingati hari pemujaan khusus kepada Bhatara Rambut Sedana yaitu pada Buda Wage, Wuku Kelawu atau lebih dikenal Buda Cemeng Kelawu yang jatuh setiap 210 hari sekali. Pemujaan pada hari ini lebih banyak diperuntukkan untuk Bhatara Sri Sedana. Dewa Kekayaan, kemakmuran, kemurnian, dan kedermawanan selalu dihubungkan dengan Dewi Laksmi. Dalam tradisi agama Hindu di Bali, “Bhatara Rambut Sedana” dipuja sebagai “Dewi Kesejahteraan” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Kegiatan peringatan “Sri Sedana” yang lazim disebut “Rambut Sedana” merupakan hari raya atau odalan bagi uang maupun nafkah yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada umat Manusia. Dilihat dari arti katanya yaitu “Sri” artinya beras, dan “Sedana” artinya uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah, maka perayaannya dilakukan di lingkungan rumah tangga dan juga pura di li

Tradisi Nyekar di Desa Kerobokan

Image
Daya tarik pulau Bali tidak tidak hanya sekedar tempat wisatanya saja, tetapi juga berbagai budaya dan tradisi unik yang masih dijaga lestari sampai sekarang ini, berbagai tradisi unik tersebut tidak lekang adanya waktu ataupun modernisasi, sehingga hal tersebut cukup menarik wisatawan, untuk mengenalnya lebih dekat, selain tradisi Nyepi yang berlaku secara umum di pulau Bali, ada juga tradisi yang digelar di desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.Dikenal juga dengan maturan Sekah, digelar setiap satu tahun sekali yaitu tepatnya pada Purnama Sasih Kapat. Tradisi Nyekar juga dilaksanakan di dua Desa tetangga yakni Desa Sinabun dan Desa Kloncing, namun dilaksakan dalam waktu yang berbeda. Tradisi Nyekar identik dengan pembuatan pondok-pondok yang berukuran sedang di hamparan pasir hitam pantai Kerobokan. Biasanya pondok-pondok ini dari bambu, kayu sedangkan atap dan dindingnya terbuat dari terpal maupun kain. Namun dijaman modern seperti saat ini, banyak masyara

Apa Itu Kawitan?

Image
    Kawitan  berasal dari bahasa sansekerta yaitu Wit yang artinya asal mula. Asal mula manusia adalah Tuhan, maka sesungguhnya setiap orang punya kawitan. Jadi Kawitan adalah pengingat asal atau ada pula yang mendefinisikan kawitan merupakan leluhur yang pertama kali datang di Bali atau lahir di Bali.     Pemujaan Kawitan didasari oleh Atma Tattwa dan Purnabhawa. Bahwa roh leluhur akan menjelma kembali menjadi manusia, bisa jadi anak-cucu kita, dalam kaitan ini pemujaan Kawitan adalah bagian dari Bhakti Marga, mewujudkan kasih sayang kepada leluhur dan keturunan kita. Pemujaan Kawitan juga dapat didasari oleh Moksa, karena dalam upaya mensucikan roh leluhur, salah satu caranya dengan menyembah roh leluhur, mendoakan tercapainya Amoring Acintya. A. Sejarah Kawitan      Di luar Bali kawitan itu ada tetapi tidak secara visual dalam bentuk merajan. Konsep merajan kawitan ada mulai abad ke-11 yang diterapkan oleh Ida Mpu Kuturan di Bali sebagai benteng, karena bercermin dari p

Tata Cara Menanam Ari-ari

Image
Pelaksanaan upacara bagi bayi yang baru lahir salah satu maknanya adalah sebagai ungkapan rasa gembira dan syukur atas lahirnya si bayi ke dunia. Upakara-upakara yang dipergunakan disebut dengan Dapetan. Upakara dapetan ini terdiri dari beberapa bagian yang disesuaikan dengan tingkatan upacaranya, yaitu: *Tingkatan Kecil Upakaranya: nasi muncuk kuskusan, dilengkapi dengan buah-buahan (raka-raka), rerasmen (kacang, saur, garam, sambel dan ikan), sampian jaet, dan canang sari/canang genten, serta sebuah penyeneng. Upakara ini dihaturkan kepada Sang Dumadi. *Tingkatan Yang Lebih Besar Upakaranya : sama seperti di atas hanya saja dilengkapi lagi dengan jerimpen di wakul yaitu sebuah wakul yang berisi sebuah tumpeng lengkap dengan raka-raka, rerasmen dan sampian jaet. A. Persiapan Sebelum Memulai Menanam Ari-Ari : 1. Air kumkuman secukupnya 2. Boreh gading ( dibuat dari beras dan bangle ) 3. Kelapa muda dan dibelah dua, dan ditulis dengan rerajahan, bagian a

Cuntaka Dalam Hindu

Image
Cuntaka atau sebel adalah suatu keadaan tidak suci menurut pandangan agama Hindu. Menurut pengertian kamus Kawi-Indonesia istilah cuntaka berarti cemer (letuh). Berdasarkan keputusan pesamuhan agung PHDP Nomor 015 / Tap / PA.PHDP / 1984 dipergunakan istilah cuntaka untuk menyatakan suatu keadaan kotor (tidak suci) baik akibat dari kematian maupun hal – hal lain yang dipandang kotor. Cuntaka dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Cuntaka karena diri sendiri adalah orang yang dalam keadaan kotor (cemer), sehingga tidak boleh melakukan suatu upacara Agama dan memasuki tempat suci. 2. Cuntaka yang disebabkan oleh orang lain adalah orang yang dalam hubungan duka karena kematian, sehingga tidak boleh melakukan upacara keagamaan dan memasuki tempat suci kecuali kegiatan yang ada hubungannya dengan upacara kematian tersebut. Ada beberapa penyebab sehingga terjadinya Cuntaka, berikut penyebab dan penjelasannya : 1. Kematian Jika Kematian yang terkena cunta

Pentingnya Upacara Megedong-Gedongan

Image
Upacara Megedong-Gedong an adalah Upacara Kehamilan. Menurut Kanda Pat Rare mengatakan dalam proses kehamilan karena “Kama Jaya” (Sperma dari Ayah) bertemu dengan “Kama Ratih” (Ovum dari Ibu) terjadilah pembuahan. Semakin besar terwujudlah Jabang Bayi. Upacara Megedong-gedong an adalah Upacara yang ditujukan kepada Bayi yang masih berada di dalam Kandungan dan merupakan Upacara pertama dilaksanakan pada saat Bayi berumur 5 bulan Bali (±6 Bulan kalender), karena wujud Bayi sudah dianggap sempurna. pada waktu hamil telah menginjak umur 6 bulan saka maka para Dewata telah lengkap menganugrahi organ tubuh manusia ( lontar Angastyaprana), maka calon ayah dan calon ibu sudah menyiapkan diri untuk melakukan upacara magedong-gedong an. Pelaksanaan Upacara Magedong-gedong an berfungsi sebagai penyucian terhadap Bayi. Disisi lain juga berarti agar kedudukan Bayi dalam Kandungan agar baik kuat & tidak abortus. Secara bathiniah agar Sang Bayi kuat mulai setelah lahir menjadi orang ya

Hubungan antara Ogoh-Ogoh dengan Hari Raya Nyepi

Image
A. Pengertian Ogoh-Ogoh Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan; biasanya dalam wujud Raksasa. Selain wujud Raksasa, Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Surga dan Naraka, seperti: naga, gajah dan Widyadari, bahkan Dalam perkembangannya, ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat. B. Sejarah Ogoh-Ogoh Banyaknya versi yang beredar di masyarakat Bali yang menjelaskan tentang awal mula munculnya ogoh-ogoh. Agak sulit sebetulnya menentukan kapan awal mula ogoh-ogoh muncul. Namun, diperkirakan ogoh-ogoh tersebut dikenal sejak jamanDalem Balingkang. Pada saat itu og