Tradisi Nyekar di Desa Kerobokan
Daya tarik pulau Bali tidak tidak hanya sekedar tempat wisatanya saja, tetapi juga berbagai budaya dan tradisi unik yang masih dijaga lestari sampai sekarang ini, berbagai tradisi unik tersebut tidak lekang adanya waktu ataupun modernisasi, sehingga hal tersebut cukup menarik wisatawan, untuk mengenalnya lebih dekat, selain tradisi Nyepi yang berlaku secara umum di pulau Bali, ada juga tradisi yang digelar di desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.Dikenal juga dengan maturan Sekah, digelar setiap satu tahun sekali yaitu tepatnya pada Purnama Sasih Kapat.
Tradisi Nyekar juga dilaksanakan di dua Desa tetangga yakni Desa Sinabun dan Desa Kloncing, namun dilaksakan dalam waktu yang berbeda. Tradisi Nyekar identik dengan pembuatan pondok-pondok yang berukuran sedang di hamparan pasir hitam pantai Kerobokan. Biasanya pondok-pondok ini dari bambu, kayu sedangkan atap dan dindingnya terbuat dari terpal maupun kain. Namun dijaman modern seperti saat ini, banyak masyarakat menggunakan pondok yang sudah jadi seperti halnya yang digunakan traveler. Pembuatan pondok dimulai sejak pagi hari, warga membawa segala peralatan seperti pisau besar, bambu, kayu dll. sesampainya di pantai biasanya warga akan dahulu menentukan tempat/lokasi yang dianggap bagus untuk membuat pondok. Setiap anggota keluarga membuat satu pondok tetapi ada juga yang membuat pondok dari keluarga besar.
Secara aturan tidak ada yang mengharuskan untuk membuat pondok, karena pondok ini adalah tempat istirahat untuk masing-masing keluarga. Apabila krama tidak membuat pondok biasanya mereka akan kembali ke rumah saat persembahyangan selesai. Prosesi Upacara Nyekar di awali dengan membuat Sarana/Tempat untuk meletakkan Banten/sarana upacara yang di buat oleh krama Desa atau disebut dengan Saye. Saye adalah krama desa yang dipilih oleh kepala adat secara bergantian untuk mempersiapkan segala bentuk sarana upacara/upakara. Tempat yang dibuat untuk sarana banten disebut dengan piasan yang menyerupai Bale dibuat dengan sarana bambu ataupun kayu. Piasan ini dibuat tepat di tengah-tengah antara pondok-pondok Krama yaitu tepat di depan Pura Segara.Pada malam hari Seluruh Krama akan berkumpul di depan Bale/piasan. Dengan diiringi oleh suara gamelan dan suara nyanyian khas Bali/Kidung Upacara Nyekar terkesan sangat sakral. Biasanya para Pemangku, Bendesa adat serta tokoh-tokoh masyarakat akan duduk paling depan diikuti oleh Sakaa Kidung, Truna-truni dan Krama/masyarakat.
Upacara Nyekar di awali dengan sembahyang di Pura segara dan Pura Kayu Dui. Setelah itu Krama kembali berkumpul di depan Bale/piasan dengan menunggu intruksi dari Bendesa adat untuk melaksanakan Puja Tri Sandya. Setelah melaksanakan Puja Tri Sandya maka krama akan kembali ke masing-masing pondoknya. Tepat pukul 05.00 Bendesa adat kembali mengintruksikan krama untuk berkumpul kembali ke tempat semula. prosesi terkahir yang dilaksanakan adalah maturan pekelem atau menghaturkan sesajen ke dalam lautan dengan membawa kapal kecil/jukung. setelah itu kembali melaksanakan Puja Tri Sandya.
Makna yang terkandung dalam upacara Nyekar ini adalah mengembalikan seluruh hasil bumi yang di dapat selama satu tahun dengan di larut ke lautan. selain itu juga upacara Nyekar ini adalah sebagai penutup rangkaian upacara/upakara yang dilaksanakan di Desa Kerobokan serta berterimakasih kepada Tuhan atas segala hal yang diberikan selama satu tahun ini.
Artikel ini kami kutip dari berbagai sumber. Semoga Artikel Tradisi Nyekar di Desa Kerobokan Dapat Bermanfaat Dan Apabila artikel ini berguna untuk anda silahkan copy paste dengan menyertakan Sumbernya. Kami Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada Kesalahan Dan Kekurangan Pada penulisan Artikel ini. Terima kasih atas perhatiannya.
Makna yang terkandung dalam upacara Nyekar ini adalah mengembalikan seluruh hasil bumi yang di dapat selama satu tahun dengan di larut ke lautan. selain itu juga upacara Nyekar ini adalah sebagai penutup rangkaian upacara/upakara yang dilaksanakan di Desa Kerobokan serta berterimakasih kepada Tuhan atas segala hal yang diberikan selama satu tahun ini.
Artikel ini kami kutip dari berbagai sumber. Semoga Artikel Tradisi Nyekar di Desa Kerobokan Dapat Bermanfaat Dan Apabila artikel ini berguna untuk anda silahkan copy paste dengan menyertakan Sumbernya. Kami Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada Kesalahan Dan Kekurangan Pada penulisan Artikel ini. Terima kasih atas perhatiannya.