Ngaben Masal Warga Pande Th. 2016


Ngaben merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh Umat Hindu di Bali yang tergolong upacara Pitra Yadnya (upacara yang ditunjukkan kepada Leluhur). Beberapa pengertian dari Ngaben, sebagai berikut : 1. Ngaben secara etimologis berasal dari kataapi yang mendapat awalan nga, dan akhiran an, sehingga menjadi ngapian, yang disandikan menjadi ngapen yang lama kelamaan terjadi pergeseran kata menjadi ngaben. Upacara Ngaben selalu melibatkan api, api yang digunakan ada 2, yaitu berupa api konkret (api sebenarnya) dan api abstrak (api yang berasal dari Puja Mantra Pendeta yang memimpin upacara). 2. Versi lain mengatakan bahwa Ngaben berasal dari kata beya yang artinya bekal, sehingga ngaben juga berarti upacara memberi bekal kepada Leluhur untuk perjalannya ke Sunia Loka. 3. Versi lain, Ngaben berasal dari nge - "abu" - in. Disandikan menjadi Ngaben, merupakan upacara pengembalian unsur tubuh kepada unsur alam.
Akhir-akhir ini banyak sekali Desa Pakraman melaksanakan Ngaben Massal, hal ini sekarang sudah menjadi trend yang berkembang di masyarakat Bali. Karena dengan melaksanakan Ngaben Masal maka masyarakat dapat menghemat biaya dan tenaga.
Kamis, 1 September ratusan masyarakat Desa Pakraman Kerobokan bertumpah ruah memadati setra/kuburan di Desa Kerobokan. Ini adalah Ngaben Masal yang kedua dilaksanakan di Desa Pakraman Kerobokan atau Dwi Bhuana. Ngaben Masal di Desa Pakraman Kerobokan dilaksanakan 5 tahun sekali hal ini sudah disepakati bersama oleh krama setempat melalui paruman adat.
Pada Ngaben masal yang ke 2, diikuti sekitar ratusan sawe (orang yang sudah meninggal) yang terdiri dari beberapa dadya setempat. Proses perencanaan Ngaben masal sudah dilaksanakan tiga bulan sebelumnnya, diawali dengan paruman/rapat selanjutnya pembentukan panitia. Setelah panitia terbentuk maka panitia inilah yang akan bekerja untuk menyusun pelaksanaan Ngaben Masal ini.
Setelah panitia mengadakan paruman yang dilaksanakan di Bale Banjar setempat yang mengundang tokoh-tokoh serta seluruh masyarakat yang akan mengikuti Ngaben Masal. Dalam paruman ini banyak hal yang dibicarakan mengenai teknis pelaksanaan, biaya serta jadwal pelaksanaan Ngaben Masal ini. Setelah semuanya sudah disepakati maka sebulan sebelum upacara dilaksanakan, krama Desa akan melaksanakan ngayah di Bale Banjar untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menempatakan sawe serta menata tempat sesuai dengan kegiatan upacara.
Salah satu Dadya yang mengikuti Ngaben Masal adalah dadya Pande, dalam Ngaben kali ini diikuti oleh 4 Sawe diantaranya Nyoman Telaga, Ketut Tadi, Kadek Mantik dan Kadek Sujana.

Foto Ngaben Masal:














Foto By: Kadek Samiasa Pande

Popular posts from this blog

Mengapa Tidak Boleh Makan Ikan Jeleg/Gabus

Apa Itu Kawitan?

Pentingnya Upacara Megedong-Gedongan