Tradisi Mebat Mulai di Tinggalkan Generasi Muda?


Era modern saat ini sedikit banyak berimbas pada adat dan tradisi atau dengan kata lain adat dan tradisi semakin ditinggalkan namun sejatinya sangat penting karena berkaitan dengan asal muasal dan falsafah hidup. Memang di beberapa wilayah di Indonesia masih memegang teguh adat dan tradisi. 
Semakin tahun, perkembangan hidup semakin maju dan modern demikian ungkapan banyak orang. Akan tetapi ada yang sangat mendasar tentang mengapa adat dan tradisi semakin ditinggalkan/terkikis tentu saja jawabannya adalah tentang bagaimana perilaku kita saat ini. Perilaku kita (manusia), sering kali terbawa arus akan perkembangan jaman (era modern). 
Salah satu tradisi yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda saat ini adalah tradisi Mebat. Mebat atau Ngebat adalah tradisi kebersamaan laki-laki Bali dalam penyelenggaraan persiapan hidangan - hidangan untuk upacara keagamaan, perkawinan, ngaben, dll. Biasanya warga berkumpul untuk membawa sebuah pisau agak besar yang dinamakan blakas / golok untuk proses mebat dan waktu pelaksanaan mebat biasanya pada hari H dini hari. Dalam proses mebat ada dua tahapan yang dilakukan yaitu pembuatan bumbu dan pengolahan hidangan ( memasak ).
Tradisi mebat sudah berlangsung turun temurun dan sangat penting dalam kehidupan sehari. Mebat memiliki makna yaitu bahu membahu dan tolong menolong dalam menyajikan berbagai hidangan  dan dinikmati bersama saat hari raya, sehingga memupuk rasa persaudaraan.
Namun, trend saat ini generasi muda mulai meninggalkannya dan sudah mulai tak diminati anak muda. Semua itu juga tidak lepas dari peranan pemerintah dan masyarakat yang kurang memperhatikan tradisi Mebat sebagai salah satu tradisi yang harus tetap dilestarikan.

Selain faktor pemerintah dan masyarakat juga ada faktor lain yang mempengaruhi kurangnya minat generasi muda terhadap tradisi Mebat, seperti arus globalisasi yang mengakibatkan masuknya kebudayaan luar yang lebih digemari oleh generasi muda sehingga kurangnya mengurai minat generasi muda terhadap tradisi mebat. Selain itu juga dengan perkembangan teknologi yang sudah maju serta banyak makanan-makanan instan yang muncul sehingga menyebabkan berkurangnya minat generasi muda untuk menggunakan tradisi ini.
Karena hal itu pula lah pemerintah harus ikut peran serta dalam menarik kembali minat generasi muda terhadap tradisi mebat, selain pemerintah harus juga harus ada peranan dari tokoh-tokoh adat serta orang tua untuk berinovasi dan menciptakan lomba Mebat saat ada hari raya keagamaan dan memberikan banyak ruang untuk generasi muda berkereasi melestarikan tradisi leluhur ini.

Popular posts from this blog

Mengapa Tidak Boleh Makan Ikan Jeleg/Gabus

Pentingnya Upacara Megedong-Gedongan

Apa Itu Kawitan?